5 Pelajaran tentang Perusahaan Sukses dari Steve Jobs

Wakastudio

Editorial

Guy Kawasaki berkata, “Tidak ada yang dapat mengajarkan Anda tentang memulai sebuah perusahaan lebih baik dari Steve Jobs, dan saya mendapatkan keistimewaan dan kebanggaan dapat bekerja untuknya pada divisi Macintosh di Apple.” Setelah bekerja beberapa tahun, dan mengamatinya beberapa dekade, ada lima hal yang paling penting yang Guy Kawasaki pelajari mengenai  perusahaan rintisan (startup) dari Steve Jobs.

1. Orang tidak dapat menyampaikan apa yang mereka butuhkan.

Orang-orang dapat mengatakan apa yang mereka inginkan, dan hal ini biasanya berupa sesuatu yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah dari apa yang sudah ada. Sebagai contoh, pada 1980-an, pelanggan Apple menginginkan Apple II yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Tidak ada yang meminta soal Macintosh. Entrepreneur yang benar-benar sukses mampu menciptakan apa yang tidak dapat orang sampaikan dengan baik.

2. Para pakar tidak dapat mengatakan apa yang perlu Anda lakukan.

Para pakar ahli dalam memberi tahu Anda tentang apa yang salah dari kemajuan saat ini. Namun mereka tidak dapat memberi tahu Anda bagaimana memperbaiki apa yang salah, tidak juga, seperti pelanggan, memberi tahu Anda bagaimana melampaui yang sedang memimpin saat ini.

3. Aksi pada tingkatan selanjutnya.

Pada 1830-an, penambang es tergantikan oleh pabrik es. Pada 1850-an, pabrik es tergantikan oleh perusahaan mesin pendingin (kulkas). Melakukan perlawanan pada tingkatan saat ini dapat saja berjalan, namun inovasi dan kewirausahaan terjadi ketika Anda masuk pada tingkatan selanjutnya atau membuat sesuatu yang baru.

4. Desain bernilai.

Hal ini mungkin tidak berarti bagi setiap orang, tetapi desain berarti bagi cukup orang untuk membuat startup sukses. Fungsionalitas yang sederhana tidak cukup lagi. Sekarang produk dan layanan Anda harus melaksanakan pekerjaan dengan langkah yang elegan dan memuaskan. Steve Jobs dan Apple telah meningkatkan ekspektasi orang-orang selamanya.

5. Nilai bukan sesuatu yang sama dengan harga.

Harga adalah angka yang dituliskan dalam daftar. Nilai adalah total dari biaya dan manfaat dari suatu produk. Sesuatu dengan harga yang lebih mahal dapat memiliki nilai yang lebih baik karena hal ini mengurangi biaya, seperti pelatihan, dan menghasilkan hasil yang lebih baik. Jangan terfokus pada harga — fokuslah pada penyampaian dan pengkomunikasian nilai.

Satu hal lagi: Steve Jobs mengajarkan bahwa beberapa hal perlu untuk dipercaya agar dapat terlihat. Orang yang skeptis menolak untuk percaya tentang sesuatu sampai mereka melihatnya. Jika Anda ingin menjadi entrepreneur, Anda harus percaya pada ide Anda. Hal ini kenapa Steve Jobs mengubah dunia sementara kebanyakan orang menunggu dunia berubah.

Jika Anda menyukai artikel ini, silahkan bagikan ke rekan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *